17 January 2009

Blogger Virtual Office

. 17 January 2009

Bayangkan seorang blogger di Balikpapan, seorang lagi di Manila, lainnya tersebar di Kyoto, Dublin dan Rio de Janeiro dengan seorang koordinator di Adelaide, sedang mengerjakan suatu proyek desain sebuah web mewah milik seorang bintang Hollywood.

Mereka semua terhubungkan dengan internet, dengan masing-masing keahliannya mereka berkolaborasi, bekerja bersama tanpa ada batas geografis dan demografis sama sekali. Semua orang punya kesempatan sama. Jangan heran apabila para multimilyarder saat ini adalah para "orang-orang kecil yang sangat kreatif" memanfaatkan the challenging and unlimited internet potential.

Bandingkan dengan cara kerja tradisional, dimana seorang arsitek akan sangat terbatas pasarnya, terbatas pengetahuannya, terbatas ruang geraknya, terbatas sumber daya yang dapat digunakan, dan berbagai keterbatasan lainnya.

Dengan teknologi, semua keterbatasan-keterbatasan tadi disapu habis. Seorang penjual wayang kulit di Jogjakarta akan dengan mudah mendapatkan pelanggan dari Buenos Aires, atau seorang pegawai negeri di kota Palu bisa dengan gampang berkolaborasi dengan orang lain di Canada misalnya untuk memasarkan kayu eboni-nya.


The true global village has come!!!

Indonesia pun mengalami hal sama. Beberapa idealis yang tersebar di berbagai kota di Indonesia bergabung bersama, saling berkontribusi dalam komunitas yang bermarkas di sebuah kota di Amerika Serikat (yang terkadang para anggotanya juga tidak tahu tempat pastinya dimana). Indonesia juga kemudian menjalin banyak partnering dengan berbagai ahli dari berbagai tempat di dunia untuk mau mengkontribusikan pemikirannya.

Jadi bersiaplah masuk ke suatu "komunitas maya" yang tanpa batas.

Beberapa requirement dasar untuk mampu masuk ke komunitas seperti ini rasanya juga sangat sederhana dan semua orangpun rasanya pasti bisa. Cuma memang untuk orang Indonesia, kendala mendasarnya adalah mahalnya peralatan yang harus diinvestasikan pada awalnya. Tapi kita juga punya comparative advantage, yaitu murahnya software (karena bajakan... hiks!) serta besarnya pasar potensial netter berbahasa ibu Bahasa indonesia.

Seorang pemimpin di lingkungan maya ini pasti akan menghadapi tantangan berbeda juga. Diantara hal yang patut diperhatikan adalah:

yakin diri bahwa dalam kondisi seperti ini, semua individu akan berdiri sama tinggi dengan opportunity yang SAMA, kemampuan dalam berpikir dan bekerja mandiri, kesiapan dan keterbukaan untuk selalu belajar hal baru, multi cultural understanding (karena kita akan bekerja dengan berbagai ras, suku dan bangsa), visioner & punya kreativitas tanpa batas, never give up easily.

Mungkin kita di Indonesia akan agak lambat dalam perkembangannya, namun bersiap sejak dini rasanya tidak akan menjadi masalah. Jadi semboyan Blog For Living patut di sebar-luaskan... apalagi kalo semboyan Tuink For Lives... itu wajib...

salam damay!




Photobucket


9 comments:

gfgf said...

wahhhhhhhhhhhh...............

info menarik bosssssss.......

patut buat dicontoh nih..... sipppppppp

Anonymous said...

Blogger Virtual Office
tuh indonesianya apa ya..hehe..
emang zaman dah canggih tuh,
lama-lama orang nagntor dari rumah juga bisa...
tinggal absen dari rumah, trus ngobrol/rapat nay lewat YM..hehe..
SUKSES

Yup !

Anonymous said...

hehehe sep sep sep boss :D

Anonymous said...

ia tuink..saya juga ngantor dari rumah..
SOHO gitu..Small Office Home Office..

Anonymous said...

ya...kita memasuki dunia yang datar...The World is Flat..tidak ada lagi penghalang..
nice posting bro'

andyindra said...

ohh..iya ya

Anonymous said...

salam kenal aj deh tuink for live,, :D

Anonymous said...

wah...wah makin canggih aja sekarang

Anonymous said...

Daftar PTC2 Terbaik (No Scams Guaranteed!)

KLIK DISINI untuk meraup dollar sebanyak2nya!

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Feel Free To Expres your self

Post Terkait

 
TuinK FoR LiveS is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com